https://myelaeis.com


Copyright © myelaeis.com
All Right Reserved.
By : Aditya

Berita > Ragam

Dipilih karena Sudah Dua Kali Mendapat Sertifikat ISPO

Dipilih karena Sudah Dua Kali Mendapat Sertifikat ISPO

Pata petani sawit saat mengunjungi PKS mini di Kecamatan Babat Toman, Kabupaten Muna, Sumsel. (Foto: hendrik)

"Kapasitas eksisting PKS ini direncanakan 30 ton per jam."

PABRIK kelapa sawit (PKS) di Desa Bruge, Kecamatan Babat Toman, Kabupaten Musi Banyuasin (Muba), Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) menjadi sasaran kunjungan ratusan petani sawit.

Ratusan petani sawit tersebut berasal dari sejumlah negara seperti Indonesia, Malaysia, dan Papua Nugini.

Proyek PKS mini yang jadi sasaran kunjungan adalah milik PT Putra Utama Sawit Sungai Angit (PUSSA), yang kepemilikan sahamnya dimiiliki oleh investor dan para petani sawit yang tergabung dalam Koperasi Unit Desa (KUD) Sejahtera, Kelurahan Babat.

Para petani tidak sendirian saat mengunjungi proyek tersebut. Mereka didampingi oleh para pengurus Dewan Negara - negara Penghasil Kelapa Sawit atau The Council of Palm Oil Producing Countries (CPOPC) dan Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI).

Rombongan yang dipimpin oleh Dr Witjaksana Darmosarkoro sebagai Direktur Keberlanjutan dan Petani Kecil CPOPC diterima oleh H. Thamrin Tohet selaku Direktur Utama PT PUSSA sekaligus Ketua KUD Sejahtera  Muba.

Witjaksana dalam paparan singkatnya mengatakan proyek PKS mini tersebut dipilih untuk dikunjungi karena pihak KUD Sejahtera telah mendapatlan sertifikasi Indonesia Sustainable Palm Oil (ISPO) sebanyak dua kali.

"Yang pertama kali sertifikasi ISPO diterima KUD Sejahtera di tahun 2017. Lalu kini diperpanjang lagi untuk yang kedua kali," ungkap Witjaksana Darmosarkoro.

Sementara itu Thamrin menjelaskan, proyek PKS mini tersebut sedang dalam pengerjaan awal dan diperkirakan membutuhkan dana setidaknya Rp 130 miliar dan diperkirakan selesai pada Januari 2025.

"Kapasitas eksisting PKS kami ini direncanakan sebesar 30 ton per jam dan bisa ditingkatkan menjadi 60 ton per jam," papar Thamrin kepada para petani sawit dan delegasi CPOPC dan GAPKI.

Kata dia, rencananya tandan buah segar (TBS) sebagai bahan baku utama  pembuatan minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) berasal dari kebun sawit milik KUD Sejahtera, dari kebun milik masyarakat umim, dan lainnya.

Kunjungan tersebut kemudian dilanjutkan dengan dialog di kantor KUD Sejahtera dan dilakukan kunjungan singkat ke  kebun milik pihak KUD

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS