Ilustrasi beasiswa sawit. Foto: umsu.ac.id
"Kami sangat menyayangkan ulah oknum yang mengatasnamakan ditjenbun."
BERBAGAI upaya dilakukan banyak pihak untuk menangguk keuntungan, terserah apakah caranya salah atau benar secara hukum. Proses rekrutmen calon peserta program beasiswa sawit juga ikut dimanfaatkan.
Buktinya, sejumlah pendaftar beasiswa sawit yang sudah dinyatakan lolos seleksi administrasi mengaku dihubungi oknum yang mengaku dari Direktorat Jenderal Perkebunan (Ditjenbun) Kementerian Pertanian.
Oknum tersebut mengirim nomor rekening dan meminta sejumlah uang antara Rp 250 ribu hingga Rp 500 ribu untuk biaya proses seleksi selanjutnya.
Dikonfirmasi tentang hal ini, Direktur Perlindungan Perkebunan Ditjenbun, Hendratmojo Bagus Hudoro MSc, menyesalkan ulah oknum yang tidak bertanggung jawab yang menjual nama ditjenbun.
"Itu merupakan modus penipuan. Kami sangat menyayangkan ulah oknum yang mengatasnamakan ditjenbun," kata Bagus, Kamis (16/5).
Dia memastikan tidak ada pemungutan biaya apapun dalam proses seleksi beasiswa sawit karena didanai sepenuhnya oleh Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS).
"Program beasiswa SDM PKS atau beasiswa sawit itu gratis. Hal ini sudah disosialisasikan kepada seluruh stakeholder terkait melalui pengumuman pada flyer, surat edaran, maupun saat kegiatan sosialisasi oleh Tim Ditjenbun," tegasnya.
Dia berpesan agar peserta seleksi beasiswa sawit yang jadi sasaran penipuan agar segera melaporkan kepada Ditjenbun ataupun dinas yang membidangi perkebunan di daerah masing-masing.
"Kami menghimbau kepada masyarakat agar pro aktif bila mengetahui atau menjumpai adanya upaya penipuan untuk memungut biaya kepada peserta seleksi beasiswa," tukasnya.





