Banten, myelaeis.com - Perkebunan kelapa sawit di wilayah Provinsi Banten terbilang cukup menjanjikan. Malah komoditi ini menjadi salah satu bergantung sejumlah petani di wilayah itu.

Provinsi itu juga memiliki potensi yang besar untuk pengembangan tanaman bernama latin Elaeis Guineensis tersebut. Sayangnya tidak semua masyarakat memiliki modal besar meski punya lahan kosong.

"Sebetulnya petani sangat ingin bertani sawit, sayangnya mereka hanya punya lahan kosong tapi tidak ada modal untuk biaya bibit tanam dan sebagainya," ujar M Nur Ketua Aspek-Pir Banten, Senin (15/12).

Oleh sebab itu, M Nur berharap kondisi ini dapat menjadi perhatian baik pemerintah daerah maupun pihak Badan Pengelolaan Dana Perkebunan (BPDP). Kemudian memberikan bantuan kepada masyarakat tersebut.

"Sebetulnya tidak begitu rumit untuk membangun sawit di lahan kosong milik masyarakat itu. Karena tidak perlu tumbang chiping. Artinya biayanya tidak terlalu besar," bebernya.

Bukan hanya di Banten, wilayah Suka Bumi, Jawa Barat (Jabar) juga memiliki kondisi yang sama kata M Nur. Dari pengamatannya, banyak lahan kosong yang potensial untuk pengembangan perkebunan kelapa sawit. Dan memang kebanyakan paham itu dimiliki warga yang juga terbentur modal.

"Ini bisa saja menjadi langkah untuk capaian perkebunan kelapa sawit berkelanjutan untuk menyongsong Indonesia Emas 2045," tuturnya.

"Kita berharap ada perhatian untuk kondisi ini, sebab sawit dapat meningkatkan perekonomian masyarakat yang nantinya akan terus berdampak pada kemajuan daerah," sambungnya.***