https://myelaeis.com


Copyright © myelaeis.com
All Right Reserved.
By : Aditya

Berita > Ragam

Ditjenbun: SDM Adalah Kunci Pengembangan Perkebunan Kelapa Sawit, Sekarang dan ke Depan

Ditjenbun: SDM Adalah Kunci Pengembangan Perkebunan Kelapa Sawit, Sekarang dan ke Depan

Direktur Tanaman Kelapa Sawit dan Aneka Palma, Ir. Baginda Siagian. Foto: agricom.id

Yogyakarta, myelaeis.com – Melalui Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian, penguatan SDM ditegaskan sebagai kunci utama keberlanjutan industri kelapa sawit di tengah tuntutan global yang makin ketat.

“Kita tidak bisa kendor. SDM adalah kunci pengembangan perkebunan kelapa sawit, sekarang dan ke depan,” ujar Direktur Tanaman Kelapa Sawit dan Aneka Palma, Ir. Baginda Siagian, saat berbicara dalam Workshop SDM Industri Perkebunan Kelapa Sawit di INSTIPER Yogyakarta, Selasa (9/12).

Baginda menyebut, sejak 2016 pemerintah menjalankan program peningkatan kapasitas SDM melalui jalur pendidikan dan pelatihan. Tahun 2025, sebanyak 4.000 mahasiswa mendapat beasiswa pendidikan tinggi vokasi (D1–D4) dan akademik (S1) yang tersebar di 41 kampus dengan 92 program studi.

Sementara itu, pada 2024 tercatat 4.000 pekebun mengikuti pelatihan teknis, manajerial, dan kewirausahaan.

Tahun depan, targetnya melonjak signifikan. “Pendidikan meningkat menjadi 5.000 mahasiswa dan pelatihan menjadi 15.000 pekebun,” tegasnya.

Pemerintah berharap lulusan program beasiswa dan peserta pelatihan dapat menjadi agen percepatan praktik baik di lapangan. Dengan kompetensi yang lebih solid, transfer ilmu kepada komunitas pekebun maupun perusahaan diyakini bakal berjalan lebih cepat dan efektif.

Saat ini produktivitas sawit nasional masih berada pada angka rata-rata 3 ton CPO per hektare per tahun. Padahal, potensi optimalnya bisa tembus 5–6 ton. Kesenjangan ini, kata Baginda, hanya bisa dikejar bila kualitas SDM naik kelas.

“Tanpa SDM yang kompeten, produktivitas tidak akan naik,” tegasnya lagi.

Roadmap SDM Sawit 2025 ini masuk dalam kerangka besar penguatan industri sawit yang selama ini menjadi tulang punggung perekonomian nasional. Kontribusinya terhadap devisa dan penyerapan tenaga kerja tak bisa dibantah, termasuk peran pentingnya dalam mendongkrak kesejahteraan masyarakat di banyak daerah sentra produksi.

Program pendidikan dan pelatihan ini menjadi strategi jangka panjang pemerintah untuk memastikan industri sawit tetap berdaya saing, berkelanjutan, dan mampu merespons kebutuhan global. Pemerintah tidak hanya membangun kebun, tetapi juga membangun manusianya.

Dengan percepatan penguatan SDM yang kini mulai bergerak lebih agresif, 2025 diprediksi menjadi titik penting transformasi sawit nasional, dari industri besar berbasis komoditas, menuju industri perkebunan modern berbasis kompetensi.***

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS