Berita > Ragam
Bupati Luwu Utara Bersyukur Dipercaya Jadi Ketua Harian AKPSI: Kita Ingin Menyatukan Persepsi
Bupati Luwu Utara, Andi Abdullah Rahim. Foto: klikanggaran.com
Jakarta, myelaeis.com - Bupati Luwu Utara, Provinsi Sulawesi Selatan, Andi Abdullah Rahim, resmi terpilih sebagai Ketua Harian Asosiasi Kabupaten Penghasil Sawit Indonesia (AKPSI).
Penetapan ini berlangsung saat Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) AKPSI di Auditorium Kementerian Pertanian, Jakarta Selatan, Selasa (18/11).
Andi Rahim mengaku bersyukur atas kepercayaan yang diberikan kepadanya dan berjanji akan memperjuangkan hak-hak petani sawit di seluruh Indonesia.
"Insya Allah, melalui AKPSI ini kita akan bersama-sama berbuat yang terbaik demi tata kelola sawit yang berkelanjutan," ujarnya.
Munaslub ini sendiri digelar setelah Ketua Umum sebelumnya mundur karena alasan kesehatan. Selain memilih Ketua Harian baru, sejumlah pengurus inti juga mengalami perombakan karena beberapa anggota mengundurkan diri setelah tak lagi menjabat sebagai bupati.
Menurut Andi Rahim, sektor perkebunan sawit menjadi tulang punggung ekonomi Indonesia. Perbaikan pengelolaan sawit, kata dia, tidak hanya penting untuk kesejahteraan petani tapi juga bagi kontribusi sawit terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB).
"Sektor perkebunan kelapa sawit merupakan salah satu komoditas strategis yang menjadi pilar ekonomi Indonesia. Kontribusinya sangat besar, terutama bagi daerah penghasil sawit," jelasnya.
Sebagai Ketua Harian AKPSI, Andi Rahim menegaskan komitmennya untuk memperjuangkan semua kebutuhan petani sawit. Hal ini termasuk mempercepat program dana bagi hasil, mendorong hilirisasi sawit, hingga memastikan swasembada pangan bagi kabupaten penghasil sawit.
"Melalui AKPSI, kita ingin menyatukan persepsi dalam tata kelola sawit, memperjuangkan kesejahteraan petani, dan mempercepat realisasi program dana bagi hasil sawit," tegasnya.
Langkah ini mendapat perhatian besar karena banyak petani sawit selama ini masih menghadapi tantangan mulai dari harga yang fluktuatif, pengelolaan lahan yang terbatas, hingga regulasi yang belum merata.
Kehadiran AKPSI di bawah kepemimpinan Andi Rahim diharapkan bisa menjadi wadah koordinasi yang kuat antara pemerintah, petani, dan pelaku industri sawit.
Tak hanya fokus pada kesejahteraan petani, Andi Rahim juga menekankan pentingnya pengelolaan sawit yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.
"Kita harus pastikan sawit bisa memberikan manfaat ekonomi tanpa merusak lingkungan. Ini kunci agar sawit tetap jadi komoditas andalan Indonesia," katanya.
Dengan terpilihnya Andi Rahim, harapan baru muncul bagi petani sawit di seluruh Indonesia. Banyak pihak menilai kepemimpinan baru ini bisa membawa keseimbangan antara kebutuhan ekonomi, keberlanjutan lingkungan, dan hak-hak petani yang selama ini menjadi isu penting dalam industri sawit.***






