https://myelaeis.com


Copyright © myelaeis.com
All Right Reserved.
By : Aditya

Berita > Ragam

100.000 dari Target 500.000 Hektare Kebun Sawit yang Dikembangkan Secara Nasional Difokuskan di Sulsel

100.000 dari Target 500.000 Hektare Kebun Sawit yang Dikembangkan Secara Nasional Difokuskan di Sulsel

Sekretaris Ditjen Perkebunan, Heru Tri Widarto. Foto: Ist

Makassar, myelaeis.com -  Sekretaris Ditjen Perkebunan, Heru Tri Widarto, menjelaskan bahwa Sulawesi Selatan (Sulsel) menjadi salah satu daerah prioritas dalam pengembangan perkebunan nasional.

Dikatakan, dari total target 500 ribu hektare kelapa sawit yang dikembangkan secara nasional, sekitar 100 ribu hektare akan difokuskan di Sulsel, terutama di Luwu Timur, Luwu Utara, Barru, Bone, dan Gowa.

Heru menambahkan, program tersebut akan didukung oleh PTPN melalui pembangunan pabrik minyak goreng dan biodiesel di kawasan pengembangan sawit. Ia menegaskan pentingnya kesiapan pemerintah daerah dalam menyediakan data Calon Petani dan Calon Lahan (CPCL) yang akurat.

“Kami harap Pemda dapat mempercepat penyusunan CPCL. PTPN akan bermitra dengan masyarakat lokal, dan bibit akan disiapkan oleh Ditjen Perkebunan. Dengan begitu, manfaat ekonomi bisa langsung dirasakan oleh petani,” jelas Heru.

Ia menegaskan pentingnya kesiapan pemerintah daerah dalam menyediakan data Calon Petani dan Calon Lahan (CPCL) yang akurat.

“Kami harap Pemda dapat mempercepat penyusunan CPCL. PTPN akan bermitra dengan masyarakat lokal, dan bibit akan disiapkan oleh Ditjen Perkebunan. Dengan begitu, manfaat ekonomi bisa langsung dirasakan oleh petani,” jelas Heru, Selasa  (14/10).

Makanya, menurut Heru, Kementan melalui Direktorat Jenderal Perkebunan bersama Pemerintah Provinsi Sulsel mendorong percepatan program hilirisasi perkebunan guna memperkuat nilai tambah komoditas strategis seperti kakao, kopi, kelapa, pala, lada, tebu, dan jambu mete.

Sementara Gubernur Sulsel, Andi Sudirman, menyatakan komitmennya untuk mendukung penuh program hilirisasi ini. Ia menegaskan pentingnya sinergi antara pemerintah pusat, daerah, dan pelaku usaha agar pelaksanaan program berjalan optimal.

“Kami siap mendukung penuh pelaksanaan hilirisasi perkebunan di Sulsel. Diperlukan keseriusan dan kerja sama semua pihak agar program ini bisa berjalan sukses dan memberi manfaat langsung bagi petani,” ujar Andi Sudirman, dalam keterangan resmi yang dikutip Jumat (17/10).

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman dalam kesempatan terpisah menegaskan bahwa hilirisasi menjadi arah utama pembangunan perkebunan nasional. Ia menyebut bahwa setiap komoditas perkebunan harus memberikan nilai tambah di daerah penghasil.

“Kita tidak boleh lagi mengekspor bahan mentah. Hilirisasi adalah jalan untuk meningkatkan kesejahteraan petani dan memperkuat ekonomi daerah. Sulsel memiliki potensi besar, dan kami akan dukung melalui penyediaan bibit gratis, akses KUR, dan kemitraan dengan PTPN,” ujar Mentan Amran.

Ia juga menekankan pentingnya jaminan pasar dan pembiayaan yang berkeadilan bagi petani, agar program ini tidak hanya berhenti pada tataran konsep, tetapi benar-benar memberikan dampak ekonomi yang nyata.

Program hilirisasi perkebunan di Sulawesi Selatan diharapkan menjadi contoh sinergi antara pemerintah pusat, daerah, dan BUMN dalam mewujudkan transformasi ekonomi berbasis komoditas perkebunan.***

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS