Rupat, myelaeis.com - Ratusan warga yang berasal dari tiga desa yakni Tanjung Kapal, Darul Aman, Batu Panjang Kecamatan Rupat, geruduk PT Priatama Riau. Massa meminta realisasi kebun kelapa sawit sebanyak 20% dari total kebun yang dikelola perusahaan tersebut.

Aksi massa ini belum menemui titik terang meski telah tiga hari aksi dilakukan masyarakat. Bahkan hari ini aksi ini kembali tegang lantaran diduga perusahaan mengerahkan buruh dan karyawan untuk menghadang warga yang telah memblokade akses jalan menuju areal perusahaan sejak beberapa waktu lalu.

Korlap aksi, Jefri Candra menilai pengerahan buruh tersebut adalah upaya adu domba yang dilakukan pihak perusahaan. Ia juga mengecam keras tindakan tersebut. 

“Ini bukti bahwa PT Priatama Riau tidak menghargai warga setempat. Mereka lebih memilih mengadu domba masyarakat dengan karyawan, daripada duduk menerima dan menyelesaikan tuntutan kami,” katanya.

Jefri mengatakan bahwa warga sudah lama dibohongi oleh perusahaan tersebut. Tidak sedikit pula janji-janji yang ditawarkan perusahaan kepada warga.

"Kami sudah terlalu lama dijanjikan, kali ini kami tidak akan pulang sebelum plasma kami diberikan," tegasnya.

Dugaan Jefri, perusahaan yang berdiri sejak 2007 tidak memiliki Izin Usaha Perkebunan (IUP). "Mereka sudah lama beroperasi di Rupat, tanpa mengantongi IUP. Tapi perilakunya seperti kebal hukum," imbuhnya.

Menurut Jefri tuntutan masyarakat sederhana, yakni realisasikan kebun plasma 20% dari dalam HGU perusahaan tersebut. Sebab, kebun itu adalah kewajiban setiap perusahaan yang tentu sudah diatur dalam regulasi yang ada.***