Berita > Inovasi
Bangun Fasilitas Pencampuran Biofuel di 5 Lokasi Strategis, Bukti PT KAI Semakin Serius Mendukung Energi Bersih

Fasilitas pencampuran biofuel PT KAI. Foto: Ist
Jakarta, myelaeis.com - PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI membangu fasilitas pencampuran biofuel di lima lokasi strategis: Cipinang (Jakarta), Cepu (Blora), Pasar Turi (Surabaya), Lempuyangan (Yogyakarta), dan Arjawinangun (Cirebon). Artinya, perjalanan kereta ke depan bakal lebih ramah lingkungan.
Ini membuktikan, PT KAI semakin serius mendukung energi bersih dengan menggunakan bahan bakar B40, campuran solar yang mengandung 40% biofuel berbasis kelapa sawit.
Langkah ini makin nyata dengan dibangunnya fasilitas pencampuran biofuel di lima lokasi strategis: Cipinang (Jakarta), Cepu (Blora), Pasar Turi (Surabaya), Lempuyangan (Yogyakarta), dan Arjawinangun (Cirebon). Artinya, perjalanan kereta ke depan bakal lebih ramah lingkungan.
VP Public Relations KAI, Anne Purba, menjelaskan, sebagai penyedia transportasi massal, KAI punya tanggung jawab besar untuk menjaga lingkungan. Penggunaan biofuel ini membantu menekan emisi dan jadi simbol perjalanan menuju transportasi hijau.
Sebelumnya, KAI sudah sukses memakai B35 di seluruh keretanya. Hasilnya? Emisi gas buang berkurang dan mesin lebih efisien. Nah, B40 ini jadi langkah selanjutnya untuk mendukung target Net Zero Emission 2060, sekaligus memperkuat kontribusi KAI terhadap keberlanjutan energi di Indonesia.
Selain ramah lingkungan, biofuel juga menguntungkan perekonomian. Pemakaian bahan bakar berbasis kelapa sawit membuka pasar domestik, memberi nilai tambah produk lokal, dan memperkuat kemandirian energi nasional.
“Transformasi energi bersih di perkeretaapian adalah langkah strategis. Kami ingin transportasi publik yang efisien, berkelanjutan, dan bermanfaat bagi masyarakat,” kata Anne.
Dengan inisiatif ini, KAI makin menegaskan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) di setiap lini operasional. Jadi, naik kereta kini bukan cuma nyaman, tapi juga ikut menjaga bumi.***