Berita > Petani
BPDP: Industri Sawit Bukan Hanya Soal Kebun, yang Tidak Kalah Penting Adalah Faktor SDM

Direktur Penyaluran Dana Sektor Hilir BPDP, Mohammad Alfansyah. Foto: bpdp.or.id
Jakarta, myelaeis.com - Industri sawit Indonesia sering dianggap hanya soal kebun dan pohon. Padahal, di balik itu ada faktor yang tak kalah penting yakni sumber daya manusia (SDM).
Tanpa generasi muda yang kreatif, cerdas, dan berintegritas, sawit sulit berkembang secara berkelanjutan. Inilah yang menjadi fokus Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP) untuk membina masa depan industri perkebunan.
Mohammad Alfansyah, Direktur Penyaluran Dana Sektor Hilir Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP), menegaskan pentingnya regenerasi SDM. Tahun ini, sebanyak 328 mahasiswa baru resmi bergabung dengan Politeknik CWE, sebagian besar penerima beasiswa dari BPDP.
“Kalau tanamannya diremajakan, SDM harus diremajakan. Anak muda harus punya inovasi agar bisa hidup dan berkembang di kebun,” ujar Alfansyah saat memberikan kuliah umum mahasiswa baru.
Pesan Alfansyah tidak hanya soal kemampuan teknis. Ia juga menekankan integritas. Lulusan Poltek CWE diharapkan menjadi agen perubahan, bukan sekadar pekerja. Alfansyah mengingatkan, jangan sampai ada yang tergoda melakukan hal-hal negatif, misalnya mencuri TBS sawit.
Kini BPDP memiliki mandat lebih luas, tidak hanya mengelola dana sawit, tetapi juga kelapa dan kakao. Menurut Alfansyah, ini sekaligus tantangan dan peluang besar. Dengan SDM yang kuat dan berinovasi, posisi Indonesia sebagai produsen utama komoditas tropis dunia bisa semakin kokoh.
Direktur Poltek CWE, Nugroho Kristono, menambahkan bahwa pendidikan di kampus ini dirancang komprehensif, mulai dari budidaya, logistik, hilirisasi, hingga teknologi. Semua itu ditujukan agar mahasiswa siap menghadapi tantangan industri sawit dua puluh tahun ke depan. “Mereka yang akan memegang tongkat kepemimpinan sawit. Maka mereka harus menghayati misi luhur ini,” kata Nugroho.
Kuliah perdana ditutup dengan pesan yang menohok dari Evita, tokoh yang ikut hadir dalam acara tersebut. Ia menatap para mahasiswa dan menegaskan:
“Sawit baik, sawit berkelanjutan. Kami titipkan pada generasi muda.”
Pesan itu bukan sekadar seremonial. Ia menegaskan bahwa masa depan sawit Indonesia ada di tangan anak muda, generasi yang tidak hanya mengelola pohon, tapi juga menjaga keberlanjutan, inovasi, dan integritas industri.
Dengan dukungan BPDP melalui beasiswa, pelatihan, dan program pengembangan SDM, generasi baru perkebunan sawit, kakao, dan kelapa siap menjadi pemimpin yang visioner dan bertanggung jawab, menjaga agar industri tetap hijau, produktif, dan berkelanjutan bagi ekonomi nasional.***