https://myelaeis.com


Copyright © myelaeis.com
All Right Reserved.
By : Aditya

Berita > Ragam

BPDP: Penting, Peran Lembaga Pendidikan sebagai "Pabrik" Pengusaha

BPDP: Penting, Peran Lembaga Pendidikan sebagai "Pabrik" Pengusaha

Kepala Divisi Kerja Sama Kemasyarakatan dan UMKM BPDP, Helmi Muhansyah. Foto: Dok Elaeis

Jakarta, myelaeis.com - Kepala Divisi Kerja Sama Kemasyarakatan dan UMKM
Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP), Helmi Muhansyah
menekankan pentingnya peran lembaga pendidikan sebagai “pabrik pengusaha.”

Menurutnya, mendorong kewirausahaan dan industri kreatif bukan sekadar program, tapi bagian dari Asta Cita Presiden RI H. Prabowo Subianto dalam mencapai target pertumbuhan ekonomi 8 persen.

“Riset Profesor Rafael Reif dari MIT menunjukkan, sejak 1930, alumninya telah menghasilkan 40 ribu perusahaan yang menyerap 5,4 juta tenaga kerja dengan pendapatan USD 2,7 triliun per tahun. MIT sendiri sejak 2014 menghasilkan 30 ribu perusahaan, menyerap 4,6 juta tenaga kerja dan pendapatan USD 2 triliun. Semoga LPP Yogyakarta bisa menjadi lembaga yang menghasilkan wirausaha berbasis UMKM perkebunan sawit, kakao, dan kelapa,” jelas Helmi Muhansyah saat menerima penghargaan Mitra Penguatan UMKM dari Politeknik LPP Yogyakarta.

Helmi mengapresiasi kolaborasi antara BPDP dan Politeknik LPP Yogyakarta, yang sudah melahirkan berbagai kegiatan nyata untuk membina UMKM berbasis sawit.

Mulai dari Workshop Inovasi Produk UMKM berbahan Sawit, Palm Oil Youth Camp, hingga Duta UKMK Sawit, semua diarahkan agar anak muda bisa melihat peluang usaha dari hulu hingga hilir industri sawit.

Selain itu, workshop yang digelar di berbagai kota, termasuk Manado dan Belitung, serta program Business Matching UMKM, menjadi jembatan antara ide kreatif anak muda dan pasar nyata.

Dari benih pemikiran hingga produk yang siap dipasarkan, semua difasilitasi agar generasi muda tidak hanya menjadi konsumen, tapi pelaku ekonomi yang mandiri.

Sebagai Badan Layanan Umum (BLU) Kementerian Keuangan, BPDP berperan sebagai salah satu stakeholder utama dalam pengembangan UMKM perkebunan. Ini bukan hanya tentang memberikan modal, tapi juga pengetahuan, jaringan, dan bimbingan agar anak muda mampu menjadi bos sawit sendiri.

Kegiatan EXPOUSE 2025 yang berlangsung dari 29 September hingga 4 Oktober 2025 di Komplek Kampus LPP Yogyakarta menjadi panggung nyata untuk semua itu. Berisi expo UMKM, konferensi, career expo, dan business matching, acara ini mengusung tema “Peran Kelapa Sawit dalam Mendukung Ketahanan Pangan dan Energi.”

Direktur Politeknik LPP Yogyakarta, Muhamad Mustangin, menegaskan bahwa EXPOUSE 2025 bukan sekadar pameran. “Kami berharap acara ini meningkatkan pemahaman sekaligus geliat pegiat UMKM menggunakan produk berbahan sawit dan turunannya. Politeknik LPP berkomitmen untuk terus mendukung pertumbuhan UMKM melalui Tri Dharma Perguruan Tinggi,” ujar Mustangin.

Kisah sukses ini menunjukkan bahwa peluang tidak hanya datang dari kota besar atau sektor teknologi. Dengan dukungan BPDP dan lembaga pendidikan, anak muda kini bisa melihat perkebunan sawit bukan sekadar ladang, tapi ladang peluang untuk menjadi bos sendiri.

Dari workshop kreatif hingga business matching, semuanya dirancang agar ide-ide cemerlang bisa tumbuh menjadi bisnis nyata yang menyerap tenaga kerja, meningkatkan ekonomi lokal, dan memberi kontribusi nyata pada pertumbuhan nasional.

Dengan langkah konkret seperti ini, bukan tidak mungkin dalam beberapa tahun ke depan akan muncul generasi pengusaha sawit yang membawa Indonesia bukan hanya sebagai produsen, tapi juga inovator di industri perkebunan global.

Dan anak-anak muda yang hari ini belajar di LPP Yogyakarta bisa jadi nama-nama besar besok, bukan hanya sebagai pegawai, tapi sebagai bos sawit yang menggerakkan ekonomi.***
 

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS