Ilustrasi praktek pembibitan sawit. Foto: gokomodo.com
Banjarbaru, myelaeis.com - Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPPSDMP) Pertanian, Widi Asmara, mengatakan pendidikan vokasi mampu mencetak petani milenial berdaya saing tinggi.
"Dengan kedekatan pendidikan vokasi dengan dunia usaha dan industri (DUDI), lulusan siap menghadapi tuntutan pasar dan teknologi pertanian modern," katanya.
Widi mengatakan itu saat SMK-PP Banjarbaru melakukan praktik pembibitan sawit modern pakai Hyplug & Screenhouse.
Kegiatan pelatihan digelar selama dua hari, Senin–Selasa (29–30 September 2025), bertempat di kampus dan lahan praktik SMK-PP. Peserta terdiri dari guru, petugas lahan perkebunan, serta siswa kelas XI konsentrasi keahlian Agribisnis Tanaman Perkebunan (ATP).
Ketua Konsentrasi Keahlian ATP, Slamet Riadi, menjelaskan, tujuan pelatihan ini adalah membekali siswa dengan pengetahuan dan keterampilan praktis dalam pembibitan kelapa sawit, khususnya melalui integrasi teknologi Hyplug dan Screenhouse dengan sistem irigasi tepat guna.
“Kami ingin kegiatan ini menjadi wadah berbagi ilmu, pengalaman, dan praktik nyata, sehingga kualitas pembelajaran serta pengelolaan pembibitan sawit semakin meningkat,” ujar Slamet.
Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum, Airin Nurmarita, menambahkan, pelatihan ini diharapkan mampu mencetak generasi muda yang siap menjadi pencari kerja maupun pencipta lapangan kerja di sektor pertanian.
Pelatihan menghadirkan dua instruktur dari PT CPKA, yaitu Irwansyah dan Yogi Ardani Subakti. Materi yang disampaikan mencakup pengenalan konsep pembibitan kelapa sawit, teori dan praktik teknologi Hyplug, desain dan fungsi Screenhouse, sistem irigasi terpadu, praktik instalasi irigasi sederhana, hingga simulasi integrasi Hyplug, Screenhouse, dan irigasi.
Melalui pelatihan seperti ini, SMK-PP Negeri Banjarbaru berharap siswa tidak hanya memahami teori, tetapi juga menguasai praktik pembibitan sawit modern. Integrasi teknologi Hyplug, Screenhouse, dan irigasi tepat guna menjadi kunci bagi peningkatan produktivitas dan kualitas bibit, sekaligus menyiapkan generasi penerus pertanian yang profesional dan inovatif.***






