Kukar, myelaeis.com - Sebuah fenomena menarik diungkapkan oleh Sekretaris Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), Daru Widiyatmoko.

Menurut Daru, di Kaltim sudah banyak tambang batu bara yang gulung tikar dan beralih ke perkebunan kelapa sawit.

"Ini jelas membuktikan bahwa potensi dan prospek komoditas kelapa sawit sangat tinggi," tutur Daru.

Pihaknya juga mendukung, Pemkab Kukar yang berencana akan membangun pabrik kelapa sawit (PKS,) tingkat lokal, yang bertujuan untuk meningkatkan nilai jual hasil kebun kelapa sawit, sehingga perekonomian petani dan daerah semakin meningkat.

"Semoga hadir investor-investor yang mau bermitra dengan petani. Sehingga petani tidak lagi menjadi korban penetapan harga yang semena-mena oleh PKS," tandasnya.

Salah satu sentra perkebunan sawit di Kaltim adalah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar). Karena dinilai cepat mengangkat taraf ekonomi dibandingkan dengan komoditas perkebunan lainnya, sekitar 80 persen masyarakat Kecamatan Kembang Jenggut di kabupaten itu menggantungkan sumber ekonominya dari kelapa sawit.

Komoditi tersebut saat ini menjadi tempat bergantung warga Kembang Janggut dalam memenuhi kebutuhan ekonomi. Baik itu sawit mitra dengan perusahaan maupun sawit pribadi milik petani.

Jumadi, Ketua Apkasindo Kukar, menjelaskan di wilayahnya setiap kecamatan atau desa ada perkebunan kelapa sawit. Namun memang paling luas adalah kecamatan Kembang Janggut tadi.

"Sebenarnya kelapa sawit sudah ada dimana-mana dan menjadi primadona. Sebab terbukti sangat cepat meningkatkan taraf hidup petani. Artinya kesejahteraan masyarakat itu terjamin dengan berkebun kelapa sawit," ujarnya, Rabu (1/10).***