https://myelaeis.com


Copyright © myelaeis.com
All Right Reserved.
By : Aditya

Berita > Inovasi

Peran Ganda Bioneensis: Bisa Menekan Biaya Pupuk Sekaligus Menjaga Kualitas Tanah

Peran Ganda Bioneensis: Bisa Menekan Biaya Pupuk Sekaligus Menjaga Kualitas Tanah

Pupuk bioneensis. Foto: Ist

Jakarta, myelaeis.com - Dikembangkan oleh Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS), pupuk hayati Bioneensis disebut-sebut mampu membuat tanah lebih subur, tanaman lebih sehat, dan produksi Tandan Buah Segar (TBS) meningkat signifikan.

Sejak diperkenalkan pada 2019 lalu, Bioneensis telah diaplikasikan di berbagai lahan percobaan. 

Hasilnya, tanah yang sebelumnya mengalami degradasi dan kurang subur kini mulai pulih, dengan populasi bakteri bermanfaat meningkat hingga 1.000 kali lipat dan kandungan bahan organik tanah naik hingga 80%. Hal ini membuat akar tanaman sawit lebih kuat dan menyerap nutrisi lebih optimal.

Kelebihan Bioneensis terletak pada formulanya yang memadukan bakteri penambat nitrogen, pelarut fosfat, dan penghasil fitohormon IAA. 

Bakteri ini bekerja sebagai Plant Growth Promoting Rhizobacteria (PGPR), yang meningkatkan efisiensi pemupukan anorganik hingga 50% tanpa mengurangi hasil produksi. Dengan kata lain, petani bisa menekan biaya pupuk sekaligus menjaga kualitas tanah.

“Bioneensis bukan sekadar pupuk. Ini solusi berkelanjutan untuk pertumbuhan sawit yang lebih baik, sekaligus ramah lingkungan,” ujar tim riset PPKS. 

Bahkan, di lingkup PT Perkebunan Nusantara III, penggunaan pupuk hayati ini diperkirakan bisa menghemat biaya pemupukan hingga Rp350–400 miliar per tahun.

Tak hanya soal ekonomi, Bioneensis juga membawa manfaat lingkungan. Dengan mengurangi dosis pupuk anorganik, perkebunan sawit bisa menurunkan emisi karbon dioksida hingga 30%, sekaligus memanfaatkan limbah industri tebu untuk memperbaiki kandungan organik tanah. Hasilnya, produksi TBS yang meningkat pun berjalan seiring dengan kelestarian lingkungan.

Aplikasi Bioneensis juga praktis. Pupuk ini tahan lama, aman digunakan, dan bisa beradaptasi dengan berbagai kondisi pH tanah, mulai dari 4 hingga 11. Petani cukup menyemai pupuk hayati ini sesuai dosis, dan tanaman akan menunjukkan pertumbuhan lebih baik dibanding hanya menggunakan pupuk anorganik.

Selain meningkatkan hasil panen, inovasi ini membuka peluang bagi petani untuk mengoptimalkan keuntungan tanpa mengorbankan keberlanjutan lahan. Dengan tanah yang subur dan TBS melesat, harapan untuk meningkatkan produktivitas sawit rakyat kini semakin nyata.

Dengan Bioneensis, PPKS membuktikan bahwa teknologi riset dan inovasi pertanian bisa berdampak langsung pada ekonomi petani sekaligus menjaga bumi tetap hijau. Inilah contoh nyata pemupukan modern yang tidak hanya efisien, tetapi juga berkelanjutan.***

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS