Berita > Ragam
Beradaptasi dengan Perkembangan Teknologi Terkini, Kunci Instiper Yogyakarta Kian Diminati

Rektor Instiper, Dr Harsawardana, M.Eng. Foto: instiperjogja.ac.id
Yogyakarta, myelaeis.com - Pernah mendengar nama Institut Pertanian Stiper alias Instiper Yogyakarta, yang kampusnya berlokasi di Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta?
Institusi ini merupakan perguruan tinggi dengan kompetensi di bidang perkebunan dan perhutanan, yang telah terbukti berhasil mencetak sumber daya manusia (SDM) handal yang siap menghadapi dunia usaha dan industri.
Pada tahun akademik 2025/2026 ini,
instiper Yogyakarta mencatat peningkatan jumlah mahasiswa baru, terbanyak dari Provinsi Riau.
Total 840 orang yang telah diterima dengan rincian; Fakultas Pertanian 608 orang, Fakultas Teknologi Pertanian 155 orang, dan Fakultas Kehutanan sebanyak 77 orang mahasiswa baru.
"Para mahasiswa ini berasal dari 26 provinsi di Indonesia. Dari Riau yang terbanyak disusul Sumatera Utara dan Kalimantan Barat," kata Rektor Instiper, Dr Harsawardana, M.Eng, Minggu (7/9).
Sementara pada program Pascasarjana, hingga 1 September 2025 sudah 36 orang. Sehingga total keseluruhan mahasiswa baru yang masuk ke Instiper tahun ini 876 orang, 230 orang atau 27 persen di antaranya merupakan penerima beasiswa.
Penerima beasiswa ini dari program BPDP 150 orang, PT RAPP 39 orang di Fakultas Kehutanan, Asian Agri Group 2 orang, dan 39 mahasiswa dari program beasiswa KIP Kuliah.
Kepercayaan mitra mengirimkan mahasiswa beasiswa sebagai bukti bahwa kampus ini bisa mencetak SDM yang unggul.
Dr Harsawardana mengatakan, pihaknya juga terus beradaptasi pada perkembangan teknologi terkini. Perkembangan era industri 4.0 yang kian pesat dan berdampak pada perubahan kebutuhan dunia kerja dan industri, mengharuskan lulusan pendidikan tinggi untuk memiliki kemampuan yang disebut dengan istilah HOTS (High Order Thinking Skill), khususnya di bidang agroindustri.
"Kemampuan HOTS ini tercakup dalam 6C (Communication, Collaboration, Critical Thinking, Creative Thinking, Computational Logic dan Compassion) untuk melengkapi kompetensi yang telah diperoleh di bangku kuliah (intrakurikuler) dan kegiatan kemahasiswaan (ekstrakurikuler)," ujarnya
Pada pembukaan kuliah yang digelar di Grha Insiper Yogyakarta pada 2 September 2024 lalu, Instiper memulai Transformasi Pendidikan menuju Instiper Baru - All New Instiper.
Arti dari All New Instiper ini, desain transformasi pada kurikulum dan metoda pembelajaran yakni membangun kompetensi melalui pendekatan block kompetensi (competency block) yang bersifat modular, fleksible dan adapatif serta futuristic.
Tidak hanya itu, kuliah juga dapat dilaksanakan dengan borderless system, tidak terbatas ruang kelas atau laboratorium melalui interconnectivity.
"Saat ini kita juga sedang membangun fasilitas kantin baru dua lantai untuk mahasiswa. Untuk lantai atas dapat digunakan sebagai tempat belajar dan mengakses Learning Management System (LMS) Instiper. Perpustakaan juga lengkap dengan fasilitas belajar yang nyaman," ujar Dr Harsawardana.***