Berita > Inovasi
Sering Dibuang, Kini Sejumlah Warga Bogor Ini Berhasil Mengubah Jelantah Menjadi Bernilai Jual

Tim PKM Trisakti mengajak warga Bogor mengolah limbah minyak goreng menjadi lilin aromaterapi dan biodiesel. Foto: Dok.Istimewa
Jakarta, myelaeis.com - Warga Kelurahan Curug, Kota Bogor, Jawa Barat, berhasil mengubah minyak goreng bekas alias jelantah menjadi bernilai jual, berkat pelatihan dari Tim Hibah Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) Universitas Trisakti.
Pelatihan ini menargetkan ibu-ibu PKK dan warga sekitar, agar limbah minyak goreng rumah tangga bisa diubah jadi produk ramah lingkungan sekaligus sumber penghasilan baru.
Selama ini, jelantah dari rumah tangga dan pedagang kecil sering dibuang sembarangan, menyumbat saluran air dan mencemari lingkungan.
Ketua Tim PKM, Mustamina Maulani, menjelaskan bahwa program ini sejalan dengan SDGs menjaga lingkungan dan mendorong energi bersih.
“Jelantah yang tadinya dianggap sampah bisa jadi biodiesel untuk energi alternatif, atau lilin aromaterapi LILIA yang bisa masuk pasar ekonomi kreatif,” jelasnya, Jumat (5/9).
Dalam pelatihan, warga belajar memurnikan minyak jelantah lewat penyaringan bertingkat, membuat biodiesel dengan proses esterifikasi dan transesterifikasi, hingga mengolahnya menjadi lilin aromaterapi dengan tambahan aroma alami seperti sereh dan jahe. Produk ini tidak hanya ramah lingkungan tapi juga menarik untuk dijual.
Tidak hanya produksi, tim PKM juga memberikan pelatihan pengelolaan usaha: desain kemasan, business canvas sederhana, manajemen keuangan, hingga strategi pemasaran digital.
Dengan begitu, warga Curug bisa menjual biodiesel dan lilin LILIA lewat media sosial dan platform online, memperluas pasar sekaligus meningkatkan pendapatan.
Kegiatan ini juga melibatkan mahasiswa dan dosen lintas disiplin, di mana mahasiswa mendapatkan 6 SKS melalui mata kuliah terkait. Kolaborasi ini diharapkan memperkuat kemandirian energi warga sekaligus meningkatkan ekonomi keluarga.
Program PKM ini didukung DRTPM Kemendiktisaintek 2025, melalui kontrak dengan LLDIKTI Wilayah III dan Universitas Trisakti. Dukungan ini memastikan pelatihan berjalan lancar dan memberikan dampak nyata bagi masyarakat.
Dengan pelatihan ini, warga Curug kini melihat limbah rumah tangga sebagai peluang ekonomi dan sekaligus cara menjaga lingkungan.
Kegiatan ini diharapkan bisa jadi contoh untuk daerah lain, terutama kota-kota dengan limbah rumah tangga tinggi, agar bisa diubah jadi produk kreatif dan bernilai.***