
Kepala Divisi UKMK BPDP, Helmi Muhansah.(Dok)
Semarang, Myelaeis.com - BPDP memanfaatkan Dana Pungutan Ekspor sawit untuk mengasah SDM dan melatih UKMK agar siap bersaing di pasar global, membuka peluang dari kebun lokal hingga panggung dunia.
Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDP) terus mengakselerasi peningkatan daya saing Usaha Kecil, Mikro, dan Koperasi (UKMK) berbasis sawit melalui pelatihan keterampilan, inovasi produk, dan promosi terintegrasi. Semua ini dibiayai dari Dana Pungutan Ekspor (PE) yang dikelola secara profesional, tanpa membebani APBN.
Komitmen ini diwujudkan dalam Workshop Produksi Bolu, Keripik, Kue Kering, Selai, dan Rendang berbahan dasar kelapa sawit yang digelar di Semarang, Selasa-Rabu, 12-13 Agustus 2025 bekerja sama dengan Elaeis Media Group (EMG). Puluhan pelaku UKMK, wirausaha muda, hingga ibu rumah tangga mengikuti pelatihan ini untuk mengembangkan produk pangan kreatif berbasis turunan sawit.
Kepala Divisi UKMK BPDP, Helmi Muhansah, menjelaskan bahwa dana yang digunakan berasal dari Pungutan Ekspor yang dibayarkan perusahaan sawit saat mengirim produk ke luar negeri. Dana tersebut diinvestasikan, dan hasilnya dipakai untuk mendanai program pembinaan, penelitian, hingga promosi produk.
“Kami ingin UKMK sawit bukan hanya kuat di pasar lokal, tapi mampu menembus pasar global. Kuncinya ada di kualitas produk, kemasan, strategi pemasaran, dan SDM yang paham bisnis,” tegas Helmi.
Helmi menambahkan, bantuan BPDP bukan pinjaman, tetapi hibah yang didesain untuk memperkuat daya saing pelaku usaha kecil.
Tak hanya UKMK, peningkatan SDM Sawit juga dilakukan oleh BPDP antara lain dengan menggandeng perguruan tinggi seperti IPB, ITB, dan UGM untuk melakukan Grand Riset Sawit. Hasilnya menjadi referensi bagi UKMK untuk berinovasi, misalnya menciptakan makanan sehat rendah lemak berbahan sawit atau kemasan ramah lingkungan yang sesuai standar ekspor.
Untuk memasarkan produk, BPDP menerbitkan Katalog 100 Produk UKMK Sawit dalam Bahasa Indonesia, Inggris, dan Jepang. Produk yang lolos kurasi akan dibawa ke pameran internasional, festival kuliner, dan trade fair di berbagai negara.
Bahkan, BPDP siap menanggung biaya pengiriman dan partisipasi pameran. “Selama produknya berkualitas dan layak ekspor, kami fasilitasi,” kata Helmi.
Helmi menegaskan, tujuan akhir BPDP adalah melahirkan UKMK sawit yang mandiri, inovatif, dan kompetitif di pasar global.
“Kalau ada peserta workshop yang konsisten dan serius, kami akan dorong sampai bisa tembus ekspor. Kami ingin kisah sukses UKMK sawit jadi inspirasi nasional,” pungkasnya.