https://myelaeis.com


Copyright © myelaeis.com
All Right Reserved.
By : Aditya

Berita > Elaeisiana

BPDP dan EMG Bekali SDM UKMK Jateng Kuasai Bisnis Olahan Sawit

BPDP dan EMG Bekali SDM UKMK Jateng Kuasai Bisnis Olahan Sawit

Gelaran workshop EMG bersama BPDP di Semarang.(Dok)

Semarang, MyElaeis.com – BPDPKS dan EMG membidik UKMK Jateng lewat pelatihan olahan sawit di Semarang, membekali SDM lokal dengan keterampilan mengubah sawit jadi cuan kuliner, dari bolu manis hingga rendang gurih.

Penguatan sumber daya manusia (SDM) di sektor kelapa sawit tidak hanya menyasar petani di sentra produksi. BPDPKS (Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit) bersama Elaeis Media Group (EMG) membawa semangat itu ke Jawa Tengah, membidik pelaku Usaha Kecil, Mikro, dan Koperasi (UKMK) untuk menggarap peluang bisnis kuliner berbahan sawit.

Melalui Workshop Produksi Pangan Berbahan Dasar Sawit di Hotel Quest Simpang Lima, Semarang, 12–13 Agustus 2025, pelaku UKMK mendapat pembekalan keterampilan mengolah kelapa sawit menjadi aneka produk pangan bernilai jual tinggi. Tema yang diangkat, “Membumikan Aneka Penganan Berbahan Dasar Sawit Sebagai Peluang Baru UKMK”, mencerminkan misi ganda yakni memperluas pemanfaatan sawit dan mencetak SDM kreatif yang siap masuk pasar kuliner.

CEO EMG, Abdul Aziz, menegaskan bahwa selama ini sawit identik dengan industri minyak goreng dan biodiesel. Padahal, potensi hilirisasinya sangat luas, termasuk di sektor kuliner.

“Kita ingin UKMK di Jateng melihat sawit sebagai peluang bisnis baru. Potensinya luar biasa, bahan bakunya tersedia, dan pasar kuliner selalu berkembang,” ujarnya.

EMG, yang membawahi Elaeis.co, MyElaeis, Kabar Sawit, Elaeis Magazine, dan katakabar.com, sudah lama fokus mengangkat potensi hilirisasi sawit. Menurut Aziz, meskipun Riau menjadi lumbung sawit nasional, kreativitas olahan turunan bisa berkembang di mana saja, termasuk di Jawa Tengah yang memiliki reputasi sebagai gudangnya inovasi kuliner.

Dalam paparannya, Aziz membeberkan data bahwa luas kebun sawit Indonesia mencapai 17,3 juta hektare dengan produksi 45 juta ton CPO per tahun, menyumbang devisa lebih dari Rp600 triliun. Bahkan, dari sisi ekologi, satu hektare sawit mampu menyerap 64,5 ton karbon dan menghasilkan 18,7 ton oksigen per tahun.

“Kalau bicara hilirisasi, produk kuliner berbahan sawit punya ceruk pasar yang sangat menarik. UKMK hanya butuh keterampilan dan keyakinan untuk menggarapnya,” tegasnya. 

Kepala Dinas Koperasi dan UKM Jawa Tengah, Eddy S. Bramiyanto, menilai sawit bisa menjadi komoditas non-lokal yang sukses diolah menjadi produk unggulan Jateng, sebagaimana daerah ini pernah mempopulerkan makanan dari bahan yang bukan hasil bumi setempat.

“Kalau bahan baku ada, UKMK kita pasti bisa bergerak. Sawit ini bisa jadi kuliner unik yang lahir dari Semarang, bukan hanya dari daerah penghasilnya,” ujarnya.

Eddy menekankan bahwa ketersediaan bahan baku, keterampilan SDM, dan jejaring pasar adalah kunci. “Tinggal kemauan, keterampilan, dan jejaring pasar yang harus kita bangun,” tambahnya.

Workshop ini menjadi langkah awal sinergi antara BPDPKS, EMG, dan UKMK Jateng untuk meningkatkan kapasitas SDM dalam mengolah produk turunan sawit, mengurangi ketergantungan pada impor produk berbasis minyak nabati, serta memperkuat kemandirian ekonomi daerah melalui inovasi pangan.


 

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS