https://myelaeis.com


Copyright © myelaeis.com
All Right Reserved.
By : Aditya

Berita > Persona

Ikut Program Beasiswa Sawit BPDPKS Berkat Jasa Pengurus Apkasindo

Ikut Program Beasiswa Sawit BPDPKS Berkat Jasa Pengurus Apkasindo

Meylani Andilena sedang praktek lapangan bersama sejumlah rekannya di AKPY. Foto: Dok. Pribadi

MEYLANI Andilena mengaku tidak akan pernah melupakan jasa pengurus Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) Kabupaten Melawi, Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar), yang telah berkontribusi besar mengantarkan dirinya berkuliah di Akademi Komunitas Perkebunan Yogyakarta (AKPY).

Mulai berkuliah sejak September tahun lalu, Meme --panggilan akrab Meylani Andilena-- ditempatkan berkuliah di program studi (Prodi) Pemeliharaan Kelapa Sawit AKPY untuk program diploma satu (D1).

"Ibu mendapat informasi pertama kali soal program tersebut melalui Sekretaris Apkasindo Kabupaten Melawi," ujar Meme, yang merupakan anak kedua dari tiga bersaudara.

Saat itu Meme masih setempat tinggal dengan kedua orangtua dan saudara-saudaranya di daerah asal mereka, Desa Balai Agas, Kecamatan Belimbing, Kabupaten Melawi, Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar).

"Sekretaris Apkasindo itu merupakan teman Ibu," tambah Meme melalui sambungan telepon, Selasa (4/2/2025) siang.

Ketika ibunya menyampaikan informasi tersebut, secara serta-merta Meme menyatakan tertarik, dan menyatakan kesediaannya untuk mengikuti serangkaian tes dan mempersiapkan semua persyaratan administratif yang dibutuhkan.

"Beasiswa itu," ungkap Meme, menyebut faktor yang membuatnya tertarik ikut tes untuk bisa diterima melalui program tersebut. "Yang namanya program beasiswa, tentu banyak keringanannya," ungkap Meme.

Meme sejatinya, setelah menamatkan pendidikan menengah di sebuah SMK, juga ingin berkuliah. Tapi, menurut Meme, kuliah yang hendak ia jalani jangan sampai terlalu membebani kedua orangtuanya.

Setelah tekadnya bulat untuk ikut tes penerimaan peserta program beasiswa sawit BPDPKS, Meme  bersama sejumlah orang yang punya niat serupa digabungkan dalam satu kelompok untuk belajar bersama. "Ada sekitar 50-an orang," ujar Meme, menyebut jumlah anggota kelompok itu.

Dengan dibimbing oleh sejumlah pengurus Apkasindo Melawi, mereka diperkenalkan dan diajarkan banyak hal tentang sawit. "Cukup lama juga kami mendapat bimbingan," ujar gadis kelahiran tahun 2006 ini, mengenang.

Ketika pengumuman, menurut Meme, ia dinyatakan sebagai salah ssorang yang dinyatakan lulus. Meme mengaku tidak tahu berapa orang dari yang 50-an orang itu yang dinyatakan lulus. "Sebab, sejak saat itu kami sudah terpisah," bebernya.

Diperkenalkan Paman

Meme dilahirkan di tengah keluarga yang tidak sepenuhnya menggantungkan sumber nafkah dari tanaman kelapa sawit. "Ayah memang kerja di sawit, tapi di lain waktu bisa juga bekerja di karet," ujar Meme, tanpa merincinya lebih jauh.

Tapi Meme mengaku sudah sejak lama mengenal tanaman itu. "Sejak duduk di bangku SMP," ujarnya, mengenang. Meme menjalani pendidikan SMP tidak bersama orangtuanya, melainkan bersama pamannya.

"Tempat tinggal paman dan bibi itu cukup jauh, sekitar tiga sampai empat jam perjalanan darat dari tanah kelahiran saya," sambung Meme. "Di sanalah saya menetap dan menuntut ilmu sampai menamatkan SMK."

Menurut Meme, keluarga pamannya itu menjadikan kelapa sawit sebagai sumber ekonomi. "Cukup luas," ujar Meme, saat ditanya luas penguasaan lahan sawit pamannya. "Tapi berapa pastinya, saya tidak tahu."

Meme mengaku menjadi saksi bahwa keluarga pamannya itu menikmati derajat perekonomian yang lebih dari cukup karena sawit. "Mereka saya lihat cukup sejahtera," katanya 

Meme mengaku, beberapa kali secara tidak sengaja sempat mendengar percakapan antara paman dengan bibinya soal hasil yang diperoleh dari sawit. "Yang saya dengar hanyalah soal untung dan untung," ulasnya 

Keluarga itu, menurut Meme, tidak sebatas menampung dirinya, untuk kemudian membiayai sekolahnya. "Pamanlah yang berperan penting untuk memperkenalkan saya dengan sawit," ungkapnya.

Tidak sebatas teori, tempo-tempo sang Paman mengajak Meme ke kebun sawit. Memperkenalkan bagaimana cara merawat tanaman, melakukan pemupukan, bagaimana cara memanen sawit yang baik, dan lainnya.
 
Kendati begitu, aku Meme, tingkat ketertarikannya terhadap tanaman sawit kala itu masih begitu-begitu saja. "Apalagi untuk menjadikan sawit sebagai tumpuan masa depan, rasanya jauh."

Meme mengaku mulai tertarik dengan tanaman kelapa sawit setelah berkuliah di AKPY. "Kampus ini membukakan wawasan saya tentang betapa berharganya tanaman kelapa sawit," ujarnya.

Imbas dari hal itu, menurut Meme, memacu adrenalinnya untuk mempelajari sawit lebih jauh dan lebih dalam lagi. "Pokoknya, saya harus mendapatkan sesuatu yang berharga di AKPY ini," tekadnya.

Dikatakan Meme, sisa waktu yang tidak. berapa bulan lagi berkuliah di AKPY akan ia manfaatkan seoptimal mungkin untuk mendapatkan bekal lebih dari cukup tentang perkelapasawitan.

Sebab, Meme sudah merancang tekad untuk masuk ke dunia kerja setelah menyelesaikan program D1 di AKPY. "Saya ingin menimba pengalaman sebanyak-banyaknya di dunia kerja," bebernya.

Setelah kelak merasa memiliki pengalaman yang cukup, Meme berniat melanjutkan pendidikannya ke jenjang strata satu (S1) untuk disiplin ilmu yang sama.

"Sudah terlanjur cinta dengan sawit, maka saya tidak akan setengah-setengah untuk mendalaminya," tekad Meme. "Apalagi saya melihat prospek tananam itu sangat cerah ke depan."***

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS