https://myelaeis.com


Copyright © myelaeis.com
All Right Reserved.
By : Aditya

Berita > Persona

Berhasil Kuliah Melalui Program Beasiswa Sawit, Juli Ainun Habiby: Terimakasih BPDPKS dan AKPY

Berhasil Kuliah Melalui Program Beasiswa Sawit, Juli Ainun Habiby: Terimakasih BPDPKS dan AKPY

Juli Ainun Habiby tengah berpose di depan kampus AKPY. Foto: Dok. Pribadi

APA yang sulit bagi seorang Juli Ainun Habiby? Kendati keluarganya tidak termasuk kategori kaya, tapi kondisi yang ada masih bisa memenuhi sejumlah kebutuhan Juli dan saudaranya, termasuk untuk mendapatkan pendidikan yang layak.

Kalau kemudian Juli memilih berkuliah melalui program beasiswa sawit yang didanai Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) --belakangan berubah menjadi Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP)--, "Kalau ada yang gratis, kenapa harus mencari yang membayar?" ujarnya.

Selain mendapat keringanan di segi pembiayaan, menurut Juli, ada kebanggaan tersendiri bisa lulus program tersebut. "Persaingannya ketat dengan tes yang cukup berat, tapi kita bisa lulus, jelas mendatangkan kemenangan moral tersendiri," ungkapnya.

Tidak hanya sampai di sana, menurut Juli yang ditempatkan berkuliah di Akademi Komunitas Perkebunan Yogyakarta (AKPY), peluang kerja  berkuliah di bidang ini relatif lebih terbuka jika dibandingkan dengan bidang-bidang lainnya.

"Makanya aku bangga dan bahagia banget ketika dinyatakan lulus program itu pada tahun 2024 lalu," ujar Juli. "Apalagi Ibu, senang dan bahagianya mungkin melebihi yang aku rasa," sambungnya.

Sang Ayah juga dipastikan merasakan hal yang sama. Tapi masalahnya, saat Juli dinyatakan lulus program beasiswa sawit BPDPKS, sang Ayah sudah tiada, karena sudah meninggal dunia pada tahun 2021 lalu.

Juli memastikan sang Ayah bahagia karena kelulusannya, "Karena ketika masih bersama kami dulu, Ayah sering mengarahkan kami, terutama saya, untuk memilih sektor pertanian sebagai sandaran masa depan."

"Kalau ingin sejahtera dan hidup tenang, pilihlah bersekolah di bidang pertanian, terutama yang mendalami ilmu perkelapasawitan," ujar Juli, mengingat arahan yang pernah disampaikan mendiang ayahnya.

Tidak sebatas mengarahkan, ketika masih duduk di bangku sekolah menengah dulu, sang Ayah juga sering mengajak Juli ke kebun kelapa sawit milik keluarganya, yang jaraknya tidak jauh dari tempat tinggal mereka 

Di kebun dengan luas sekitar 2,5 hektar itu, menurut Juli, sang Ayah memberi tahu banyak hal tentang sawit kepada Juli. Juli, misalnya, diajarkan oleh sang Ayah tentang tatacara perawatan kebun, pemupukan, dan lainnya.

Setelah sang Ayah meninggal dunia, menurut Juli, selain support yang kuat agar anak-anaknya menuntut ilmu setinggi mungkin, warisan lain sang Ayah adalah kebun sawit yang luasnya sekitar 2,5 hektar itu.

Menurut Juli, hasil kebun itu lebih dari cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup Juli bersama ibu dan seorang saudaranya di Desa Sabungan, Kecamatan Sungai Kanan, Kabupaten Labuhanbatu Selatan, Provinsi Sumatera Utara (Sumut).

Tidak berlebihan kalau kemudian Juli mengaku bangga memiliki Ayah yang menggantungkan sumber penghidupannya dari kelapa sawit. "Karena secara finansial, kami hampir tidak pernah mengalami kekurangan," bebernya.

Perekonomian keluarga Juli juga ditopang oleh sang Ibu yang berstatus sebagai pegawai negeri sipil (PNS), dengan memilih guru sebagai wahana pengabdian. "Sampai kini Ibu masih aktif mengajar di SD," ungkap Juli.

Punya kebun sawit warisan Ayah seluas 2,5 hektar, ditambah penghasilan sang Ibu yang seorang PNS, menurut Juli, sudah lebih dari cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup Ibu, dirinya, dan seorang saudara kandungnya -- yang juga perempuan.

Kalau kemudian Juli memilih berkuliah melalui jalur beasiswa, selain memiliki prestise tersendiri, "Saya pikir ini sebuah keberuntungan," ungkapnya. "Siapa yang mengelak bila dihampiri oleh keberuntungan?"

Juli mengucapkan terimakasih kepada BPDPKS yang telah memberinya kesempatan untuk memperdalam ilmu kelapa sawit melalui program beasiswa. "Terimakasih sebanyak-banyaknya kepada BPDPKS," ungkapnya 

Kesempatan menuntut ilmu perkelapasawitan di AKPY yang didanai oleh BPDPKS, menurut Juli, telah membukakan wawasannya tentang sawit, yang sebelumnya diakui Juli tidak terlalu ia minati.

Juli yang ditempatkan di program studi (Prodi) Pembibitan Kelapa Sawit di AKPY untuk program D1, juga menyampaikan ucapan yang sama terhadap civitas akademika AKPY yang berkampus di Sleman, Daerah Istimewa (DI) Yogyakarta, itu 

Selain kompeten di bidangnya, menurut Juli, para tenaga pengajar di AKPY merupakan individu-individu yang berintegritas tinggi, lebih mengutamakan mengabdi untuk pengembangan ilmu pengetahuan.

"Saya sebagai mahasiswa benar-benar diarahkan, baik secara teori atau pun praktek, untuk mengetahui dan mendalami ilmu dan pengetahuan yang tengah dicari di lembaga pendidikan tinggi," ungkapnya.

Juli mengaku semua itu menjadi "hutang moral" tersendiri bagi dirinya. Bila kelak terjun ke masyarakat, baik dengan memasuki dunia kerja maupun dengan membuka usaha, akan ia "bayar" dengan caranya sendiri.

"Minimal dengan berbuat yang terbaik bagi kepentingan sesama, sesuai dengan disiplin ilmu yang menjadi pilihan saya," katanya. "Mohon doanya untuk itu," ucap Juli berharap.

Info dari Abang Sepupu

Mengilas-balik ke belakang, setelah menyelesaikan pendidikan menengah di Madrisah Aliyah Swasta (MAS) Darul Falah Labuhanbatu Selatan, Juli menjalani tes masuk ke perguruan tinggi, baik yang ada di Sumut maupun di Padang, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar).

Tapi upaya Juli menjebol masuk perguruan tinggi secara regular itu gagal karena ia dinyatakan tidak lulus.

Menurut Juli, dalam kondisi seperti itulah ia diinformasikan oleh abang sepupunya soal program beasiswa sawit yang didanai oleh BPDPKS. Abang sepupu Juli itu kebetulan juga berkuliah melalui jalur yang sama. Sudah menyelesaikan program D1 di AKPY, kini ia tengah melanjutkan untuk program S1 di Institut Pertanian Stiper (Instiper).

Merasa tertarik dengan tawaran itu, Juli kemudian menyiapkan diri sebaik mungkin untuk menghadapi tes dan melengkapi persyaratan administratif yang diperlukan. "Ada dua bulan aku belajar sendiri untuk itu," kenangnya.

Saat tes di 2024 lalu, Juli dinyatakan lulus, untuk kemudian ditempatkan berkuliah di AKPY sejak September 2024 lalu.***

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS