https://myelaeis.com


Copyright © myelaeis.com
All Right Reserved.
By : Aditya

Berita >

Diperkenalkan, Cara Mengendalikan Ganoderma dengan Metode Ramah Lingkungan

Diperkenalkan, Cara Mengendalikan Ganoderma dengan Metode Ramah Lingkungan

Ilustrasi jamur ganoderma. Foto: trubus.id

"Metode biopor cukup efektif mengendalikan ganoderma tanpa merusak ekosistem."

DINAS Perkebunan (disbun) Kalimantan Timur (kaltim) menggelar Sosialisasi Pengendalian OPT Ramah Lingkungan. Kegiatan ini memberikan pelatihan khusus bagi petani di Desa Padang Jaya, Kecamatan Kuaro, Kabupaten Paser, untuk melawan penyakit busuk pangkal batang (ganoderma) yang mengancam kelangsungan perkebunan sawit.


Dalam pelatihan ini, petani sawit diajarkan cara mengendalikan ganoderma menggunakan metode ramah lingkungan. Salah satunya adalah teknik biopori dengan menggunakan Agens Pengendali Hayati (APH) Trichoderma spp. dalam bentuk cair. Metode ini dinilai efektif mencegah perkembangan ganoderma tanpa merusak lingkungan.

Kepala UPTD P2TP, Ruspiansyah, yang membuka pelatihan atas nama Kepala Disbun Kaltim, menyampaikan pentingnya pengendalian yang berkelanjutan untuk menjaga ketahanan perkebunan sawit.

"Dalam pelatihan ini, peserta dibekali teknik pengendalian ramah lingkungan berbasis konsep Pengelolaan Hama Terpadu (PHT)," jelasnya dalam rilis Disbun Kaltim dikutip Ahad (3/11).

Dia melanjutkan, metode biopori menggunakan agens pengendali hayati (APH) berupa Trichoderma cukup efektif mengendalikan ganoderma tanpa merusak ekosistem.

"Penggunaan APH ini diharapkan efektif mencegah perkembangan ganoderma tanpa menimbulkan dampak negatif sehingga petani memiliki pilihan solusi yang berkelanjutan,” ujarnya.

Melalui penerapan teknik biopori, diharapkan produksi sawit dapat terus berkelanjutan, serta kualitas tanah di area perkebunan tetap terjaga. Peserta juga melakukan praktik langsung di lapangan untuk mempelajari aplikasi metode biopori untuk meningkatkan pemahaman mereka tentang pengelolaan penyakit ramah lingkungan.

"Peserta sangat antusias karena metode baru ini baru mereka kenal sebagai alternatif pengendalian ganoderma yang aman dan efisien," ungkapnya.

Pelatihan ini diharapkan menjadi langkah konkret dalam melawan ganoderma, penyakit yang menjadi ancaman serius bagi petani sawit, sekaligus memperkuat kerja sama antara petani dan instansi terkait.

Kegiatan ini dihadiri oleh 25 perwakilan dari KUD, kelompok tani (Poktan), dan gabungan kelompok tani (Gapoktan) sawit di Kecamatan Kuaro.

Di akhir acara, disepakati perlunya pelatihan lanjutan mengenai pembuatan bahan pengendali mandiri dan rencana aksi “Gerakan Pengendalian” yang melibatkan berbagai pihak.

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS