https://myelaeis.com


Copyright © myelaeis.com
All Right Reserved.
By : Aditya

Berita > Ragam

Di Bengkalis Mayoritas Kebun Rakyat, tapi Belum Terdata Secara Terperinci

Di Bengkalis Mayoritas Kebun Rakyat, tapi Belum Terdata Secara Terperinci

Ilustrasi kebun sawit di Bengkalis. Foto: cakapriau.com

"Perkebunan sawit rakyat belum teridentifikasi secara komprehensif."

KABUPATEN iBengkalis di Provinsi Riau saat ini memiliki 379.546,04 hektar luas kebun sawit. 86,90 % atau ± 326.694,56 hektar diantaranya adalah kebun sawit rakyat.

Namun kebun sawit rakyat tersebut belum terdata secara terperinci. Data yang ada baru sebatas data luas perkebunan sawit meliputi jumlah produksi dan jumlah pekebun.

"Data kebun sawit rakyat belum sampai kepada data yang mampu menyajikan nama pemilik, alamat pemilik serta lokasi kebun. Sehingga perkebunan sawit rakyat belum teridentifikasi secara komprehensif sesuai data faktual atau by name, by address dan by spatial," jelas Penjabat Sementara Bupati Bengkalis Achmad Sudirman Tavipiyono dalam rilis Prokopim Bengkalis dikutip Ahad (27/10).

Itu sebabnya dia menilai pendataan perkebunan sawit rakyat sangat penting untuk segera dilakukan. Dan terkait dengan hal itu, Pemkab Bengkalis telah melakukan banyak sosialisasi pendataan perkebunan sawit rakyat, terakhir bagi petani sawit di Kecamatan Bandar Laksamana dan Kecamatan Bukit Batu.

Lebih lanjut Pj Bupati yang akrab disapa Tavip itu mengatakan, dengan data perkebunan sawit rakyat yang valid, tentunya pemda dapat menjadikannya sebagai instrumen kebijakan atau pemberian bantuan kepada pekebun sawit.

“Pengembangan serta perbaikan perkebunan sawit rakyat dapat diberikan dalam bentuk perbaikan pada kegiatan intensifikasi seperti peremajaan sawit rakyat (PSR) dan bantuan sarana prasarana berupa bantuan pupuk, jalan produksi dan lain-lain. Atau ekstensifikasi berupa bantuan bibit atau pembangunan kebun,” paparnya.

Dan yang tak kalah penting, lanjutnya, pendataan perkebunan kelapa sawit rakyat ini merupakan tahapan dalam penerbitan STDB yang menjadi persyaratan dalam mendapatkan sertifikasi ISPO. Yaitu sistem usaha bidang perkebunan kelapa sawit yang layak ekonomi, layak sosial dan ramah lingkungan sebagaimana dipersyaratkan dalam peraturan perundangan yang ada.

"Untuk itu kami sangat mengharapkan kerja sama serta dukungan dari pekebun baik secara individu maupun secara kolektif dari kelompok perkebunan sawit rakyat, agar dapat menyampaikan data-data perkebunan sawitnya melalui petugas yang telah ditunjuk. Yakni petugas yang kita libatkan dari Politeknik Negeri Bengkalis," sebutnya.

“Begitu juga kepada Camat, Kepala Desa dan Penyuluh Pertanian, kami minta untuk membantu semaksimal mungkin Dinas Perkebunan yang bekerja sama dengan Politeknik Bengkalis dalam melakukan pendataan kebun rakyat ini, untuk kemudian dapat kita terbitkan STDB-nya. Mengingat dengan terbitnya STDB tersebut kita dapat membantu petani dalam peningkatan kualitas kebun dan peningkatan harga komoditas sawit dalam upaya peningkatan kesejahteraan petani sawit,” sambungnya.

Dalam kesempatan tersebut Tavip juga mengajak semua masyarakat untuk ikut menyukseskan perhelatan pesta demokrasi Pilkada serentak tahun 2024 di Kabupaten Bengkalis.

“Siapapun yang ingin Bapak/Ibu pilih silahkan, dan kami yakin Bapak/Ibu sudah menetapkan pilihannya, namun jangan dengan Pilkada kita menjadi terpecah, rasa persatuan dan persaudaraan tetap harus kita jaga secara bersama-sama.” Ujarnya.

Selain itu beliau juga mengajak seluruh ASN di Kecamatan Bandar Laksamana dan Kecamatan Bukit Batu untuk meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat.

“Pelayanan kepada masyarakat itu paling utama, dan sudah menjadi tugas kita tentunya. Untuk itu jalankan tugas serta fungsi kita sebagai ASN untuk melayani masyarakat dengan baik, mudah, cepat, tepat, transparan dan akuntabel,” pungkasnya.

Tampak hadir mendampingi Pjs Bupati Bengkalis Sekretaris Daerah dr. Ersan Saputra, Kadis Capil Ismail, Kadis Kominfotik Suwarto, Kabag Kerjasama Daerah Dian Rahmadhani, Camat Bandar Laksamana Ade Suwirman.

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS