Total anggaran untuk 16 usulan program Sarpras ini mencapai Rp 62 miliar.

SAMPAI September 2024, Dinas Perkebunan Provinsi Riau mencatat sebanyak 16 usulan program Sarana dan Prasarana (sarpras) yang diajukan pendanaannya oleh petani ke Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS). 

Usulan sarpras diajukan oleh para petani dari sejumlah kabupaten/kota di Riau. Masing-masing Kabupaten Siak 3 usulan, Rokan Hulu 1 usulan, Pelalawan 3 usulan, Kampar 2 usulan, Kuansing 3 usulan, Bengkalis 2 usulan, dan Kota Dumai 2 usulan.

Kepala Bidang Sarana dan Pemasaran Dinas Perkebunan Provinsi Riau, T Ridwan Putra Yuda menyebutkan, usulan bantuan sarpras tersebut berapa bantuan intensifikasi, ekstensifikasi, peningkatan jalan kebun, alat transportasi, serta pembangunan pabrik mini minyak goreng (Pamigo).

"Total anggaran untuk 16 usulan program Sarpras ini mencapai Rp 62 miliar," kata Ridwan, Senin (23/9). 

Dia menyebutkan, usulan dengan biaya paling besar diajukan oleh Koperasi Produsen Mekar Sejahtera Jaya yang berada di Kabupaten Kampar. Usulan dana yang dibutuhkan untuk merealisasikan intensifikasi terhadap 160 hektar kebun sawit itu mencapai Rp 7.044.800.000. 

"Untuk usulan dari Koperasi Produsen Mekar Sejahtera Jaya masih dalam proses perbaikan di tingkat kabupaten. Karena baru diusulkan tahun ini," ujarnya. 

Sedangkan yang paling kecil adalah bantuan alat transportasi yang diusulkan oleh KUD Karya Dharma III yang berada di Kelurahan Keranji Guguh, Kecamatan Koto Gasib, Kabupaten Siak. Yakni hanya sebesar Rp 515.000.000. 

"Bantuan alat transportasi ini sudah terealisasi satu unit truk pengangkut TBS," kata dia.