
Ilustrasi CPO. Foto: bpdp.or.id
Pasar benar-benar unpredictable atau susah diprediksi.
HARAPAN terhadap terus membaiknya harga minyak sawit mentah alias crude palm oil (CPO) harus direm untuk sementara waktu. Sebab, berdasarkan keterangan yang dihimpun, harga CPO turun berdasarkan hasil tender PT KPBN periode Rabu (31/7).
Padahal, sejak Senin hingga Selasa, 29-30 Juli 2024, harga CPO terus meroket. Muncul harapan dari berbagai stakeholder sawit kalau harga CPO akan terus menjalani tren positif dari mulai akhir Juli hingga awal Agustus 2024.
Penurunannya pun sebenarnya agak tipis, sekitar Rp 14 per kilogram (Kg). Tetapi penurunan itu mampu membuat harga CPO mendekati "perbatasan" antara harga Rp 13.000 menuju Rp 12.000-an per Kg.
Perilaku pasar seperti itu pernah dan sering terjadi beberapa waktu yang lalu. Bayangkan, saat itu harga CPO hasil tender PT KPBN sudah menyentuh level Rp 13.200-an per Kg
Tetapi hanya butuh waktu kurang lebih seminggu untuk membuat harga CPO anjlok hingga ke level Rp 12.500-an per Kg berdasarkan perkembangan tender di PT KPBN.
Pasar benar-benar unpredictable atau susah diprediksi, mengingat banyak faktor yang memengaruhinya, termasuk kondisi harga sejumlah komoditas di pasar global, seperti harga minyak kacang kedelai atau soyabean yang merupakan kompetitor CPO.
Untuk para petani sawit sendiri tinggal berharap agar hasil tender di atas tidak terlalu memukul harga pembelian tandan buah segar (TBS) mereka saat ditransaksikan di pabrik kelapa sawit (PKS).
Berikut ini hasil tender harga CPO per Kg di luar atau tidak termasuk PPN di PT KPBN periode Rabu (31/7/2024):
Belawan : Rp 13.036 - MM (sebelumnya
Rp 13.050 - EOP, turun Rp 14)
SAN Belawan : Rp 13.036 - IBP
Dumai : Rp 13.036 - IBP (sebelumnya Rp 13.050 - EUP)
SAN Dumai : Tak ada kabar (sebelumnya Rp 13.050 - EUP)
Talang Duku (fob) : Tak ada kabar (sebelumnya Rp 12.850 - Priscolin).