
Diskusi Aspek-PIR Kabupaten Tebo demgan manajemen PTPN IV Regional 4. Dok. Istimewa
"Alhamdulillah pihak perusahaan selalu terbuka dan membantu."
KETUA Asosiasi Petani Kelapa Sawit Perkebunan Inti Rakyat (Aspek-PIR) Kabupaten Tebo, Provinsi Jambi, Noval Candra, mengatakan antusiasme petani di daerah itu untuk ikut program peremajaan sawit rakyat (PSR) mulai tinggi.
"Terlebih lagi beberapa waktu belakangan muncul kabar bahwa beberapa kebijakan baru terkait PSR akan segera direalisasikan. Seperti persyaratan yang dipermudah," ujarnya, Selasa (17/7).
"Harapan kita program PSR yang dilakukan bersama PTPN ini akan berjalan lancar dan bermanfaat baik bagi petani sawit. Kemudian lewat PSR ini kebun petani kembali termasuk perkebunan sawit dengan standar perkebunan yang bagus," tandasnya.
Di daerah itu, sedikitnya 740 hektar kebun kelapa sawit milik petani plasma mitra PTPN IV Regional 4 diusulkan untuk diremajakan tahun ini. Kebun ini terletak di dua kabupaten yakni di Kabupaten Tebo dan Muaro Jambi.
Menurut Noval, kebun tersebut merupakan milik beberapa kelompok tani dan koperasi yang ada di dua kabupaten tersebut. Dimana lahan ini muncul dalam target percepatan PSR Aspek-PIR bersama PTPN 4.
"Alhamdulillah pihak perusahaan selalu terbuka dan membantu. Saat ini kita sedang koordinasi dengan pihak Dirjenbun," ujarnya..
Luas kebun tersebut meliputi 165 hektar milik Koperasi Mitra Makmur Satu, 86 hektar milik Koperasi Makmur, Kelompok Tani Mitra 130 hektar, Maju Mandiri Sejahtera 190 hektar dan Kelompok Tani Berkah Sawit Subur 250 hektar.
"Kita sedang komunikasi dengan sejumlah pihak yang terkait dengan PSR," bebernya.
Ia mengatakan, di Kabupaten Tebo sedikitnya ada 1.000 hektar kebun kelapa sawit petani mitra PTPN Region IV yang sudah masuk dalam kategori peremajaan.