
Plt) Kepala Bappebti, Kasan. Foto: Dok. Kemendag
"CPO komoditas strategis yang memiliki potensi ekspor tinggi sehingga perlu dioptimalkan."
DIHARAPKAN Kementerian Pertanian (Kementan) RI mendorong penggunaan harga dari Bursa CPO (Crude Palm Oil) Indonesia dalam penetapan harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit.
"Kementerian ESDM juga diharapkan menggunakan harga dari Bursa CPO Indonesia dalam kebijakan penetapan harga acuan biodiesel," kata
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti), Kasan,
saat sosialisasi Bursa CPO di Pontianak akhir pekan lalu.
Dalam acara itu, seperti dikutip, Selasa (9/7), Kasan mengatakan ajakan itu disampaikan guna mengoptimalkan transaksi di Bursa CPO Indonesia.
"Dengan demikian Bursa CPO bisa semakin likuid, dipercaya, dan CPO yang ditransaksikan mencerminkan harga pasar," beber Kasan.
Kata dia, pelaku usaha CPO diharapkan untuk tidak lagi menggunakan harga dari bursa Malaysia dan Rotterdam, namun sepenuhnya menggunakan harga dari Bursa CPO Indonesia.
Kasan mengungkapkan, literasi Bursa CPO di Pontianak yang bertema “Kupas Tuntas Bursa CPO Indonesia” merupakan kegiatan literasi keempat yang dilaksanakan Bappebti tahun ini.
Sementara itu, kata dia, tiga kota sebelumnya yang menjadi tuan rumah dalam kegiatan literasi serupa adalah Jakarta, Medan, dan Pekanbaru.
Hal tersebut, ujarnya, selaras dengan arahan Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (Zulhas) untuk melakukan literasi dan edukasi yang masif terkait implementasi Bursa CPO Indonesia.
“Perlu diingat bahwa CPO merupakan komoditas strategis yang memiliki potensi ekspor tinggi sehingga perlu dioptimalkan," ujar Kasan.
Untuk itu, kata dia, Bappebti membentuk Bursa CPO Indonesia yang diresmikan pada Oktober 2023 sebagai salah satu usaha dalam tata kelola CPO.
Kasan menambahkan, transaksi di Bursa CPO Indonesia diharapkan akan membentuk harga acuan yang dapat digunakan untuk mendorong perbaikan harga tandan buah segar (TBS) oleh Kementerian Pertanian.
Selain itu, ujarnya. agar harga acuan biodiesel yang ditetapkan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menjadi lebih akurat.
"Harga acuan yang terbentuk dapat digunakan sebagai pembobot harga tertinggi dalam penetapan harga referensi ekspor CPO," ucapnya.
Harga yang terbentuk di Bursa CPO Indonesia, Kasan menambahkan, harus menjadi rujukan untuk penetapan harga pembeliaj tandan buah segar (TBS) produksi petani sawit dan harga jual biodiesel.
Turut hadir dalam acara itu Direktur Utama ICDX Fajar Wibhiyadi, Direktur Utama Indonesia Clearing House (ICH) Yugieandy Saputra, Direktur ICDX Nursalam.
Kemudian, hadir pula Kepala Bidang (Kabid) Perdagangan dan Promosi Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) Manumpak Manurung.
Serta, Kabid Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) dan Hubungan Internasional Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (APKASINDO), Djono Albar Burhan.