
Ilustrasi CPO. Foto: bpdp.or.id
Perkembangan harga CPO dikhawatirkan berdampak pada harga TBS sawit petani.
PROSES tender yang digelar oleh PT Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara (KPBN) periode Senin (8/7) kali ini menunjukan hasil negatif berupa penurunan harga, plus berakhir dengan withdraw (WD).
Khususnya tentu saja terkait perniagaan harga minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) yang sejak akhir pekan lalu sudah menunjukkan hasil murung dari tender PT KPBN.
Selisih antara harga CPO yang berakhir WD di pekan lalu, Jumat (5/7), dengan hasil tender pada hari Senin ini tercatat sebesar Rp 25 per kilogram (Kg).
Kemudian, selisih antara harga WD dengan harga penawaran tertinggi pada tender CPO yang digelar PT KPBN pada Senin ini mencapai sebesar Rp 54 per Kg.
Tentu kita harapkan di hari-hari berikutnya tender PT KPBN bisa menghasilkan harga CPO yang tidak lagi turun dan berakhir WD, melainkan naik terus dan tidak WD.
Jujur saja, perkembangan harga CPO ini dikhawatirkan bakal berdampak pada harga pembelian tandan buah segar (TBS) produksi petani.
Sebab, pada akhir pekan lalu harga TB mereka sudah melorot saat diniagakan di pabrik kelapa sawit (PKS). Dan mulai Senin malam ini hingga Selasa (9/7/2024) besok mungkin hal yang sama terulang lagi.
Berikut ini hasil tender harga CPO per Kg di luar atau tidak termasuk PPN di PT KPBN periode Senin (8/7/2024):
Belawan : Rp 13.175 - WD. Harga penawaran tertinggi Rp 13.121 - Papai, PII (sebelumnya Rp 13.200 - WD. Harga penawaran tertinggi Rp 13.138 - KJA, turun Rp 25)
Dumai : Rp 13.175 -WD. Harga penawaran tertinggi Rp 13.121 - PII (sebelumnya Rp 13.200 - WD. Harga penawaran tertinggi Rp 13.135 - PII, turun Rp 25)
Talang Duku: Rp 12.975 - WD. Harga penawaran tertinggi Rp 12.921 - PII).