
Bantuan dump truck untuk petani sawit di Siak merupakan satu dari tiga usulan Sarpras dari Riau yang sudah direalisasikan. Foto: Istimewa
"Untuk Pamigo masih proses pembangunan."
SEBANYAK sembilan usulan bantuan sarana dan prasarana (sarpras) yang diajukan para petani sawit di Provinsi Riau ke Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) saat ini masih dalam proses lelang di BPDPKS serta verifikasi di tingkat provinsi dan kabupaten.
Sejauh ini, sejak diluncurkan pada 2021 lalu, sudah ada 12 usulan bantuan program Sarana dan Prasarana (Sarpras) yang diajukan petani sawit di Provinsi Riau ke BPDPKS.
Sayangnya, hingga kini realisasinya masih minim. Sejauh ini baru tiga usulan yang terealisasi.
"Usulan pertama yang sudah terealisasi yakni Kelompok Tani Tinera Jaya di Kabupaten Siak. Bantuannya berupa peningkatan jalan kebun sepanjang 3,3 km," kata Kepala Bidang Sapras Dinas Perkebunan Provinsi Riau, T Ridwan Putra Yuda, Senin (8/7).
Lalu pengadaan alat transportasi berupa truk pengangkut TBS yang diusulkan oleh KUD Karya Dharma III, Kelurahan Keranji Guguh, Kecamatan Koto Gasib, Siak. "Dengan nilai bantuan dari BPDPKS sebesar Rp 550 juta," ujarnya.
Lebih lanjut, dia menyebutkan, untuk bantuannya Sarpras yang tengah dalam pengerjaan yakni pembangunan pabrik mini minyak goreng (Pamigo) di Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing).
"Untuk yang Pamigo masih proses pembangunan. Agustus ditargetkan selesai," imbuhnya.