https://myelaeis.com


Copyright © myelaeis.com
All Right Reserved.
By : Aditya

Berita > Ragam

Tidak Boleh Berhenti Membicarakan Ganoderma

Tidak Boleh Berhenti Membicarakan Ganoderma

Ilustrasi jamur ganoderma pada sawit. Foto: gdm.id

"Kami berharap semua elemen terus bergandengan tangan."

INDONESIA Planters Society (IPS) terus berupaya mencari upaya pemecahan masalah jamur ganoderma yang belakangan menjadi momok paling menakutkan bagi petani dan industri kelapa sawit.

Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan menggelar seminar dan Talkshow Planters #5 di Karibia Boutique Hotel, Medan, Kamis (5/7).

Topik yang dimunculkan dalam acara tersebut adalah ""Inovasi Terkini Pengendalian Ganoderma Yang Berkelanjutan di Perkebunan Kelapa Sawit Berdasarkan Penelitian dan Praktik Lapangan”.

Tak cukup cuma menggelar talkshow, seperti keterangan resmi yang diterima, IPS juga mengajak seluruh peserta acara untuk mengikuti kunjungan lapangan atau field trip ke kebun sawit milik PT Socfindon Indonesia, Sabtu (6/7).

Di acara yang diikuti 215 peserta yang terdiri dari para karyawan di beberapa perusahaan besar sawit, akademisi, dan unsur pemerintah daerah (Pemda), Ketua Umum IPS Ir Jamalul menyampaikan pesan yang menyentuh.

"Kami dari organisasi planters tergabung dalam Indonesian Planters Society berinisiatif membicarakan penyakit ganoderma ini tidak boleh berhenti," ucap Jamalul.

"Kami berharap para peneliti, akademisi, dan para praktisi perkebunan kelapa sawit, termasuk yang ikut di acara ini, terus bergandengan tangan," ia menambahkan.

Khususnya, kata Jamalul, dalam melakukan berbagai terobosan pengendalian penyakit ini, sehingga perkebunan kelapa sawit sebagai andalan penyumbang devisa negara dan sumber energi di masa depan dapat lestari sepanjang masa.

Dalam kesempatan itu, M Gema Aliza Putra selaku Ketua Panitia Talkshow Planters #5 tak lupa menyampaikan terimakasih kepada Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) yang telah mendukung kegiatan IPS.

“Kami berharap kegiatan ini dapat impact yang sangat baik, khususnya dalam upaya pengendalian ganoderma ini” ucap M Gema Aliza Putra.

Sebagai pengingat, saking seriusnya problem ganoderma ini, IPS pun menghadirkan sejumlah pembicara berkompeten dan dua sesi diskusi di acara tersebut.

Di sesi I yang dimoderatori Darus Salam selaku pengurus pusat IPS, topik diskusinya adalah “Perkembangan Teknik Replanting, Tanam, dan Pemilihan Bibit Unggul untuk Antisipasi Serangan Ganoderma”.

Sesi I ini menampilkan para pembicara yakni Agus Eko Prasetyo dari Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS Medan - PT Riset Perkebunan Nusantara (RPN).

Lalu, Indra Syahputra (PT Socfindo), Henny Hendarjanti selaku praktisi perlindungan tanaman, dan Rais Andersen dari PT Pascal Biotech Sdn Bhd.

Sementara itu Abdul Hamdan Nasution menjadi moderator di sesi II yabg bertema “Perkembangan Terkini Praktik Agronomi Pengendalian Ganoderma Berdasarkan Hasil Penelitian dan Praktik Lapangan”.

Di sesi II ini, hadir para pembicara yakni Lambok Siahaan (PT Padasa Enam Utama), Ahmadi dari PT Tolan Tiga Indonesia (SIPEF Group), Hadi Suprayetno (PT All Cosmos Indonesia) dan Yopy Dedywiryanto dari Asian Agri Grup.

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS