Kedua tim melakukan koordinasi dan kunjungan lapangan.

DI saat rencana peremajaan sawit rakyat (PSR) 260 hektar perkebunan kelapa sawit di Desa Bangun Sari, Kecamatan Gunung Megang, Kabupaten Muara Enim, Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel); mencuat pula wacana bahwa areal itu dinilai berpotensi menjadi lokasi percepatan penambahan areal tanam (PAT) tumpang sisip (tusip) padi gogo.

Selain penanaman padi gogo, seperti keterangan resmi Balai Penerapan Standar Instrumen Pertanian (BSIP) Sumsel yang diperoleh, Senin (1/7), bakal dilakukan juga pompanisasi di lahan sawit tersebut.

Untuk memastikan hal itu bisa direalisasikan, Tim Satuan Tugas (Satgas) Antisipasi Darurat Pangan Ketahanan Pangan BSIP Sumsel melakukan kunjungan pengecekan ke Desa Bangun Sari, Kecamatan Gunung Megang.

Turut dalam kunjungan selama dua hari yang dilakukan beberapa waktu yang lalu itu yakni Tim Pengawalan Percepatan Kementerian Pertanian (Kementan).

Kedua tim melakukan koordinasi dan kunjungan lapangan untuk mempercepat realisasi program pompanisasi lahan tadah hujan dan PAT tusip padi gogo sesuai dengan arahan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman.

Kegiatan PAT tusip padi gogo tersebut didampingi oleh pihak Sekretariat Dinas Perkebunan Kabupaten Muara Enim. 

Diketahui kalau saat ini pengolahan tanah dan proses tumbang chipping tanaman sawit yang akan diremajakan sedang berlangsung. 

Kunjungan lapangan juga dilakukan di Desa Fajar Indah, juga di kecamatan yang sama. Diketahui kalau saat ini sedang dilakukan pengolahan tanah dengan metode stacking (dikeruk). 

Nah, dari hasil peninjauan lapangan itu diketahui terdapat sekitar 260 Ha potensi untuk PAT tusip padi gogo yang tersebar di tiga desa di Kecamatan Gunung Megang.

Yaitu Desa Bangun Sari, Desa Fajar Indah, dan Desa Tanjung Kerang. Potensi yang sama juga dilihat ada di sejumlah desa di Kecamatan Muara Enim. 

Lalu, dari kunjungan tersebut juga diambil keputusan rencana penanaman padi gogo dijadwalkan dua bulan ke depan, yaitu pada bulan September 2024.

Kemudian, dari kooordinasi yang dilakukan kedua tim dengan Dinas Pertanian Kabupaten Muara Enim diputuskan untuk melakukan percepatan PAT pompanisasi tadah hujan. 

Hal itu diyakini bisa dilakukan mengingat dari hasil pertemuan tersebut diketahui bahwa saat ini Pemkab Muara Enim telah menerima 50 pompa dan 11 irigasi pompanisasi. 

Berikutnya, sebanyak 26 pompa telah terpasang, sementara sisanya masih dalam proses distribusi kepada petani karena kendala air yang masih tinggi di lokasi.

Pihak tim juga mengunjungi Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Belimbing dan BPP Empat Petulai Dangku untuk memantau pompa yang telah terpasang dan menggali potensi PAT.