Berita > Petani
Soal Bagaimana Dampak PSR pada Sawit, Dengarlah Pengakuan Anggota Keltan Raih Kemenangan Ini

Anak petani sawit ikut gembira hasil kebun orang tuanya meningkat. Foto: Dok.Istimewa
"Alhamdulillah setahun ini kebun sudah produksi dan petani sudah mulai tersenyum."
PRODUKTIFITAS kebun kelapa sawit milik petani yang tergabung dalam Kelompok Tani (Keltan) Raih Kemenangan di Desa Muara Dua, Kecamatan Siak Kecil, Kabupaten Bengkalis, Riau, mengalami peningkatan.
Peningkatan hasil kebun sawit mulai dirasakan para petani usai dilakukan peremajaan sawit rakyat (PSR) hampir tiga tahun silam. Tak pelak, petani
akhirnya bisa tersenyum lebar setahun belakangan ini.
Sukanto, Penyuluh Pertanian dan Pendamping PSR di Desa Muara Dua mengatakan, kebun Kelompok Tani Raih Kemenangan itu seluas 217,0512 hektar. Kebun itu diajukan untuk direplanting pada tahun 2019 namun terealisasi setahun setelahnya.
"Jadi waktu pengajuan dulu ada tiga tahap. Dimana kebun milik 72 petani itu dikelompokkan menjadi tiga kelompok saat realisasi PSR. Alhamdulillah saat ini sudah berproduksi semua," jelasnya, Rabu (26/6).
Sukanto mengatakan, kebun kelompok tani itu diajukan peremajaan bukan lantaran usia tanamannya sudah tua. Namun karena produksinya rendah disebabkan penggunaan bibit tidak berkualitas dan bersertifikat.
"Kemarin itu saat pengajuan usianya masih tergolong muda. Yani sekitar 7 tahun. Tapi produksinya rendah," terangnya.
"Alhamdulillah setahun ini kebun sudah produksi dan petani sudah mulai tersenyum," imbuhnya.
Sementara untuk mendukung aktifitas dan produktifitas kebun, kelompok tani Raih Bahagia saat ini juga tengah mengajukan program Sarpras. Dimana pengajuannya masih dalam tahap proses pengajuan.
"Mudah-mudahan pengajuan ini juga terealisasi sehingga petani semakin terjamin kesejahteraannya," tandasnya.