https://myelaeis.com


Copyright © myelaeis.com
All Right Reserved.
By : Aditya

Berita > Ragam

Setiap Tahun Pemkab Labura Ajukan 1.000 Hektar Lahan Sawit untuk Diremajakan

Setiap Tahun Pemkab Labura Ajukan 1.000 Hektar Lahan Sawit untuk Diremajakan

Ilustrasi perkebunan sawit di Labura, Sumut. Foto: hariansib.com

Setiap pelatihan yang diikuti petani sawit memiliki manfaat.

SETIAP tahun Pemkab Labuhanbatu Utara (Labura), Provinsi Sumatera Utara (Sumut), selalu mengajukan sekitar 1.000 hektar (Ha) kebun kelapa sawit rakyat yang sudah memasuki generasi kedua untuk diremajakan.

Demikian dikatakan Kepala Dinas Pertanian (Distan) Labura, drh. Hj. Sudarijah, di Medan, saat menyampaikan kata sambutan dalam acara pelatihan peningkatan SDM petani sawit mulai 24-29 Juni 2024 di Le Polonia Hotel & Convention, Jalan Jenderal Sudirman, Kelurahan Madras Hulu, Kecamatan Medan Polonia.

Kegiatan tersebut diadakan oleh PT Riset Perkebunan Nusantara (RPN) dan didukung oleh Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) dan Direktorat Jenderal Perkebunan (Ditjenbun) Kementerian Pertanian (Kementan).

Sejalan dengan itu, menurut Sudarijah, pihaknya akan terus mengupayakan peningkatan sumber daya manusia (SDM) para petani kelapa sawit, baik swadaya maupun plasma.

"Bahkan kami mengupayakan kalau bisa tahun depan Kabupaten Labura dapat tambahan kuota untuk pelatihan bagi para petani sawit kami," tambah Sudarijah.

Sebagai informasi, Pemerintah Pusat menetapkan kuota pelatihan peningkatan SDM petani sawit ke setiap provinsi sentra sawit.

Hal itu termasuk bagi Provinsi Sumatera Utara (Sumut) mwlalui Dinas Perkebunan dan Peternakan (Disbunnak) yang tahun 2024 ini mendapatkan jatah 560 petani sawit yang berhak ikut berbagai pelatihan yang ada.

Sudarijah bilang, tahun ini Pemkab Labura mendapatkan jatah pelatihan peningkatan SDM petani sawit sebanyak 162 orang, terdiri dari 103 orang ikut pelatihan yang digelar PT RPN saat ini.

"Kemudian 29 petani sawit telah mengikuti pelatihan sertifikasi Indonesia Sustainable Palm Oil (ISPO) yang digelar oleh PT Enviro Koompasia Institute beberapa waktu yang lalu di Hotel Radisson Medan," kata Sudarijah.

"Dan selebihnya, 30 orang lagi bakal mengikuti pelatihan pemetaan untuk perkebunan sawit yang akan digelar di lain waktu oleh lembaga lain," tuturnya lebih lanjut.

Sudarijah bilang, setiap pelatihan yang diikuti petani sawit memiliki manfaat yang bisa dilihat di lapangan, termaauk munculnya kesadaran untuk mengikuti program peremajaan sawit rakyat (PSR).

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS